Kategori
Uncategorized

Kibale National Park – Uganda

Taman Nasional Kibale terletak di Uganda barat dekat Fort Portal. Taman ini meliputi area seluas 795 kilometer persegi. Ini adalah salah satu hutan tropis terindah di negara ini. Taman Nasional Kibale dibuka pada tahun 1995 terutama untuk melestarikan hutan. Pelacakan simpanse tetap menjadi daya tarik terbesar selama bertahun-tahun. Selain mengamati simpanse, taman ini menjadi rumah bagi 13 spesies primata.

Karena perbedaan ketinggian, flora Kibale bervariasi antara hutan hujan hijau, hutan tropis kering, padang rumput dan hutan, mendukung berbagai habitat. Taman Kibale adalah Taman Nasional Ratu Elizabeth di Selatan, yang memungkinkan hewan liar berkeliaran dengan bebas. Taman ini memiliki populasi sekitar 1.450 simpanse, menjadikannya primata terpadat. Spesies primata lainnya meliputi; Kera ekor merah, colobus hitam dan putih, kera biru, babon zaitun, dan mangabey berpipi abu-abu.

Hewan lain yang ditemukan di taman ini antara lain gajah, kerbau, macan tutul, babi hutan, duiker, babi hutan, kuda nil dan masih banyak lagi. Anda juga akan melihat beberapa reptil, amfibi, dan banyak spesies kupu-kupu. Taman ini juga merupakan surga bagi para pengamat burung. Sekitar 325 spesies burung telah tercatat di kawasan ini. Anda akan melihat burung-burung seperti lebah pemakan hitam, greenbul kecil, elang bermahkota, Pitta Afrika, Nicator bintik kuning, sariawan tanah bertelinga hitam, burung pengicau hutan Uganda, burung matahari dan banyak lagi.

Kegiatan utama di taman ini adalah pelacakan simpanse. Pelacakan primata langka ini dilakukan secara berkelompok empat hingga enam orang yang harus didampingi pemandu wisata. Waktu maksimum pengunjung yang diizinkan untuk tinggal bersama primata adalah satu jam. Pengunjung diminta untuk mengikuti semua peraturan dan ketentuan yang diberikan oleh pemandu. Pengunjung yang sakit dilarang memasuki hutan untuk menghindari kontaminasi primata. Hampir seluruh taman dipenuhi dengan tutupan hutan, oleh karena itu pengunjung disarankan untuk memakai baju lengan panjang dan celana panjang agar tidak digigit semut.

Melacak simpanse tidak sulit dibandingkan dengan gorila. Primata ini suka menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon tinggi tempat mereka makan buah. Pelacakan primata dilakukan pada pagi hari dan wisatawan disarankan untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan. Pengunjung yang tertarik dengan pelacakan simpanse disarankan untuk memesan lebih awal terutama selama musim puncak agar tidak ketinggalan. Selain primata, sekitar 60 spesies mamalia telah tercatat di Taman Nasional Kibale. Hiking di hutan dilakukan selama musim kemarau antara bulan November dan Februari. Taman ini dapat diakses melalui jalan darat dari Fort Portal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *